Friday, January 5, 2018

Ikhlas dan Turut bahagia

"Sudah isi?"
"Sudah punya momongan?"
Dan pertanyaan-pertanyaan lain tetang kehamilan yang pasti pernah dipertanyakan orang-orang kepada mbak Tun. Mungkin pertanyaan itu sempat menjadi pertanyaan dengan rasa biasa saja, menggelisahkan, menyebalkan, hingga nelangsa, hingga biasa lagi. Setelah dua puluh tahun lebih pernikahannya, entah bagaimana lagi rasa pertanyaan itu yang tidak mungkin lagi orang-orang tanyakan kepadanya. Yang jelas tampak, mbak Tun turut serta bahagia saat melihatku hamil hingga Noam lahir.
Noam, neneknya, dan mbak Tun


Pagi saat foto ini ku ambil, mbak Tun, tetanggaku, mendatangi Noam yang sedang berfoto dengan ibuku, lalu mbak Tun ikut berfoto. Ketika melihat foto ini, aku ingat obrolan bersama suamiku. Obrolan itu terjadi setelah kami mengamati mbak Tun yang turut serta bahagia ketika menjenguk Noam yang baru lahir.

Aku bercerita kepada mas Nanda bahwa mbak Tun tidak punya anak. Mbak Tun memutuskan mengadopsi anak dari saudaranya. Mbak Tun pernah hamil anggur yang pernah menjadi besar harapannya.

"Dulu perutku diolesi darah ari-ari sama dukun bayi, biar ketularan hamil. Terus hamil, tapi ternyata hamil anggur." Cerita mbak Tun kepadaku saat aku masih hamil.
"Waktu itu mbak Tun tidak ku perbolehkan nyuci dan mengerjakan pekerjaan rumah lainnya yang berat. Aku belikan makanan yang dia mau." Begitu tambah suaminya.

Dengan keadaan mbak Tun, kami menganggap bahwa mbak Tun dan suaminya adalah orang yang hebat. Dia mampu ikut serta bahagia ketika orang lain bahagia. Bahkan ketika hal itu yang dia sangat inginkan dan tidak mampu dia dapat, justru orang lain dengan mudah mendapatkannya.

Pasti bukan hal yang mudah mampu menerima keadaan yang tidak kita inginkan. Mungkin mbak Tun juga perlu waktu untuk mampu menerima bahwa dia tidak bisa mempunyai anak dari rahimnya sendiri, yang akhirnya memutuskan mengadopsi seorang anak. Anaknya tumbuh besar dan baik, mbak Tun bahagia. Mbak Tun juga tampak baik dan bahagia dengan keikhlasan dan ketulusannya berbahagia atas kebahagiaan orang lain yang tidak pernah dia miliki.

No comments:

Post a Comment