Aku suka tidak suka harus membawa
gunting kuku ini di dalam tasku. Awalnya aku harus rajin memotong kuku karena
kulitku rentan sekali dengan alergi. Sekarang aku memotong kukuku dengan senang
hati.
Entah harusnya aku berterima kasih
kepada siapa. Beterimakasih kepada Tuhanku tentu sudah setiap hari. Selajutnya
mungkin aku harus berterimakasih kepada Valentine Fogerty, orang Amerika
Serikat yang mematenkan pengembangan
gunting kuku pada tahun 1875. Atau pada William C Edge tahun 1876 dan John H
Hollman tahun 1878 yang juga mematenkan
pengembangan alat ini. Masih ada Eugene Heim tahun 1881 dan Celestin Matz
tahun 1885 yang juga mematenkan alat ini setelah mengalami sedikit perubahan.
George H Coates juga masih mengubahnya lalu mematenkannya juga pada tahun 1905.
Wew, masih ada lagi yang harus kuberi
ucapan terimakasih, anak pemimpin Gereja Baptis Connecticut, Chapel C Carter,
juga mematenkannya tahun 1922. Ah, terimakasih untuk siapapun yang sudah
berperan dengan adanya gunting kuku ini.
Gunting kuku mempermudah aku memotong
dan membersihkan kuku-kukuku dari kuman-kuman penyebab alergi. Kulit hitamku
mudah sekali alergi. Tergores sedikit pasti langsung bengkak. Apalagi digaruk,
bisa bentol-bentol. Ternyata kuku memang salah-satu tempat penularan penyakit.
Aku membaca beberapa artikel tentang
memotong kuku. Aku menemukan artikel
yang cukup bagus, manfaat memotong kuku. Kuku yang panjang ternyata disukai
oleh mikroba pathogen. Mikroba yang menyebarkan penyakit. Kenapa anak kecil
tidak boleh menggigit kuku mereka? Karena kuman ini menyebabkan penyakit
pencernaan dan penyakit mata.
Selain manfaat secara medis, ternyata
dalam Islam, memotong kuku adalah sunah dan berhikmah jika dilakukan dengan
benar. Aku tahu kalau memotong kuku hari jumat itu hukumnya sunah, seperti
mandi dan memakai minyak wangi ketika akan berangkat untuk solat jumat.
Memotong kuku disunahkan dengan memotong kuku jari tangan kanan dari telunjuk
hingga jari kelingking kemudian tangan kiri dari jari kelingking hingga ibu
jari tangan kanan lagi. Sementara kuku kaki dimulai kaki kanan dari jari
kelingking ke ibu jari kemudian kaki
kiri ke ibu jari hingga kelingking. Ini menurut Iman An- Nawawi.
Dalam Islampun dijelaskan bahwa
memotong kuku dapat menghindarkan dari penyakit kusta. Menurut kitab al-Fatawa
al-Hindiyah dalam mazhab Hanafi bahwa makruh memotong kuku dengan menggunakan
gigi kerana bisa menyebabkan penyakit kusta. Meskipun sudah memotong dengan
gunting kuku, kita harus tetap membasuhnya dengan air sebelum menyentuh kulit.
Nah, setelah mengetahui memiliki
pemotong kuku lebih kerern daripada memiliki kuku panjang, aku mulai suka
memotong kuku dan membawa pemotong kuku di dalam tasku. Aku dulu hanya tahu
bahwa memotong kuku dihari Jumat akan mendapat pahala karena hukumnya sunah
tadi. Aku menetapkan hari Jumat sebagai jadwal untuk memotong kuku, kecuali
bulanku sedang datang. Aku membuat jadwal seminggu sekali, kita tidak boleh
membiarkan kuku panjang lebih dari 40 hari. Ternyata selain hari Jumat, ada
hari lain yang baik untuk memotong kuku.
Dari artikel yang ku baca, hari-hari
itu dipetik dari kitab Al-Jauharul Mauhub Wa Munabbahatul, Qulub Jilid 1.
Terdapat dalam sebuah hadis Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam, “Barangsiapa
memotong kuku pada hari Sabtu berarti mempusakai penyakit akilah (yang disebabkan
banyak makan), Minggu berarti menghilangkan berkat, Senin berarti mempusakai
alim fadhil (berilmu dan mempunyai kelebihan), Selasa berarti mempusakai
kebinasaan, Rabu berarti mempusakai perangai jahat, Kamis berarti mempusakai
kaya, dan Jumat mempusakai ilmu dan lemah lembut. Nah, berarti hari yang baik
adalah Jumat, Kamis dan Senin.
Sudah hari Kamis, besok hari Jumat,
jadwal untuk memotong kuku. Yey, aku akan mendapat pahala dan terhindar dari
penyakit yang disebabkan kuku panjang. Setidaknya aku melakukannya dengan
senang, melindungi kulit hitamku dari alergi.
fungsi estetiknya juga ada, spy penampilan terlihat rapi dan bersih
ReplyDeleteiya, :) selamat memotong kuku. ;)
Delete