![]() |
| Writing class |
"Jangan menulis karena ingin terkenal." Kata Radtya Dika saat writing class di Surabaya Town Squer pada hari Minggu kemarin.
Acara di mulai tepat jam 12.00 siang. Aku pergi ke kelas ini bersama temanku, Ciplek. Sebelum masuk ke dalam kelas, kami harus mengantri untuk daftar ulang dan diberi kesempatan mengikuti game untuk mendapat hadiah yang diundi setelah kelas selesai. Acara ini di sponsori oleh Simpati Loop dan handphone LG. Kami difasilitasi untuk selfie.
![]() |
| Kiriku itu Ciplek |
Aku kira kelas ini akan menjadi kelas yang tenang seperti kelas menulis yang pernah aku ikuti. Ternyata pesertanya sangat banyak, mulai dari siswa SMP, SMA, hingga mahasiswa. Kelas kadang memang tidak kondusif, tapi cukup menarik.
Aku ingin mengikuti writing class bersama Radit sebenarnya ingin tahu apa yang membuat tulisan Radit sangat disukai kalangan remaja. Ide-ide Radtya yang unik mungkin adalah jawaban dari pertanyaanku. Dalam writing class ini, Radit yang juga seorang komik mengajari kami cara mencari ide dan mengembangkan ide menjadi sebuah tulisan.
Ada yang tahu ide konyol Radit berasal dari mana? Anxiety. Yap, kegelisahan. Radit bilang kalau tulisan bagus itu berasal dari kegelisahan yang tulus. Radit meminta peserta untuk mencari kenangan paling tidak enak. Contoh pengalaman tidak enak dari Radit seperti saat menembak cewek pertama kali dan ketika jomblo harus menghadapi malam minggu. Radit mengubah kegelisahannya menjadi sebuah tulisan komedi. Jadilah banyak buku komedinya seperti kambing jantan, manusia setengah salmon, marmut merah jambu, etc.
![]() |
| Bersama Bu Risma |
Hey, dipertengahan acara wali kota Surabaya datang di kelas ini. Yap, wanita yang akrab di apnggil Bu Risma. Bu Risma memang tidak memberi materi seperti Radit, tapi memberi kami semangat.
"Dimanapun kalau kalian bisa menambah ilmu, itu namanya belajar. Dan saat ini, kalian sedang belajar." Kata Bu Risma.
Oke, lanjut ke materi belajar bersama Radit. Kegelisahan bisa dicari dari; pertama inner self, seperti sifat, status hubungan, dll; kedua outerself, seperti bentuk fisik, cara berpakaian, dll; ketiga, the world within, seperti iklan, sekolah, rumah, keluarga, dll. Radit juga melihat kegelisahan dari kondisi sosial untuk menulis dan bahan stand up comedy.
Sudah itu saja materinya. Memang sedikit, tapi itu sudah menambah pengetahuan. Kelas berjalan selama dua jam. Radit memperbanyak interaksi bersama peserta. Kami diminta memberi contoh kegelisahan yang kami alami. Sebelum kelas berakhir, seperti kelas biasanya yang selalu dibuka sesi tanya jawab. Kami boleh bertanya apa saja tentang menulis dan stand up comedy.
Ada satu peserta yang bertanya, tapi aku lupa apa yang ditanyakan. Yang jelas Radit menjawab bahwa jangan menulis karena ingin terkenal. Aku setuju, tulis saja ide yang sudah ada. Mencari ide ternyata banyak sekali caranya, ada yang mendapat ide dari kegiatan sehari-hari, dari hobi, dan ternyata juga dari kegelisahan.



No comments:
Post a Comment