Sunday, October 30, 2016

Bersama Kekasih Menjadi Volunteer

"Bersama Rotan menjadi volunteer Sokola Kaki Gunung di Jember." Ini profil yang ditulis mas Nanda di sebuah situs web.

Maksud mas Nanda, kekasihku, dia menjadi volunteer bersamaku. Kami memang sedang mengajar bersama di Sokola Kaki Gunung di kaki gunung Argopuro Dusun Sumber Candik, Desa Panduman, Kecamatan Jelbuk, Jember. Ada duka dan banyak suka menjadi volunteer bersama kekasih di Sokola Kaki Gunung.
Aku, mas Nanda, dan Anak-anak Ketika Bermain Ke Air Terjun di Sekitar Sokola Kaki Gunung

Sokola Kaki Gunung merupakan bagian dari Sokola Institute yang digagas oleh Butet Manurung. Sokola mendengar bahwa tingkat buta huruf tertinggi di Indonesia ada di Profinsi Jawa Timur tepatnya di Kabupaten Jember. Karena itu Sokola Kaki Gunung dimulai sejak April 2016 setelah assesment beberapakali. 

Awalnya aku hanya sering ikut mas Nanda dan dua volunteer lainnya mengajar warga Sumber Candik. Setelah aku lulus kuliah dipertengahan tahun ini, saat kak Butet berkunjung di Sokola Kaki Gunung, kak Butet menawariku untuk membantu mengajar di Sokola Kaki Gunung. Jadi aku baru bergabung dengan Sokola Kaki Gunung, sedangkan mas Nanda mengajar sudah sejak awal Sokola Kaki Gunung diadakan.

Menjadi volunteer bersama mas Nanda di Sokola Kaki Gunung memang ada duka dan banyak sukanya. Akses jalan yang buruk menjadi bahaya ketika hujan turun kadang membuat kami tidak bisa berangkat mengajar, itu membuat kami berduka. Kami akan memikirkan anak-anak yang menunggu kami untuk belajar, dan hanya membayangkannya itu sudah membuat kami sedih. Sukanya? Banyak! Kami melakukan banyak hal bersama, dan itu membuat kami lebih bersemangat. Kami mengajar bersama, hujan-hujanan, kotor-kotoran, jatuh terpeleset, berkunjung ke rumah warga, ikut warga ke kebun, menemani anak-anak bermain, saling memperhatikan, dan banyak hal menyenangkan lainnya.

Dalam artikel berjudul 'Punya Pacar Satu Kantor? Berikut Suka Dukanya Yang Perlu Kamu Tahu', salah satu poin suka duka pacaran satu kantor disebutkan"kalian pastilah akan menjadi perhatian banyak orang". Yap, karena selama mengajar kami tinggal bersama warga, maka kami mendapat banyak perhatian dari mereka. Bukan untuk digosipkan, tapi karena memang memperhatikan untuk menjaga dan membantu. Seperti  perhatian dalam bentuk menjaga kami dari orang-orang yang tidak baik, selalu menjadi orang yang hangat untuk kami, membuatkan kopi dan cerita banyak hal ketika kami bertamu, memberi nasehat,  menjenguk ketika kami sakit, dan kadang membawakan kami hasil kebun mereka.

"Kamupun bisa mendapat perhatian yang cukup darinya," ini juga salah satu sukanya bekerja bersama kekasih pada artikel  yang ditulis  Resty Amalia di situs Trivia.  Karena hampir setiap hari kami  bersama, secara tidak langsung kami saling memperhatikan. Mulai dari saling mengingatkan ibadah, peringatan hati-hati saat berjalan, saling memberi reward, saling mengingatkan untuk tetap menjadi orang yang baik dan tulus, saling berbagi cara mengajar yang baik dan benar, hingga perhatian saat salah satu dari kami terpaksa jatuh sakit.

Dibalik suka duka bekerja bersama kekasih, kami harus tetap profesional. Apalagi kami menjadi pengajar untuk anak-anak hingga kakek-nenek di sebuah desa yang secara geografis sulit dijangkau dimana warganya memiliki sensitifitas yang tinggi. Kami masih harus terus belajar mengajar, kadang kami menjadi murid dan anak-anak menjadi guru untuk kami yang memberikan banyak pelajaran tanpa mereka sadari, dan tetap menjujung tinggi budaya yang ada.

Menjadi satu patner dengan kekasih dalam sebuah pekerjaan memang mempunyai suka duka tersendiri. Banyak duka atau sukanya, itu tergantung yang menjalani. Bersama mas Nanda menjadi volunteer Sokola Kaki Gunung itu membuatku banyak bersyukur. Bersama kekasih melihat anak-anak dan warga senang dan semangat belajar, siapa yang tidak senang?

No comments:

Post a Comment