Tuesday, March 5, 2019

Candu Orangtua Memberikan Hp Pada Anak

"Blow your ballon up blow, blow, blow..." Begitu yang terdengar dari hpku yang sedang ditonton Noam dengan asik.

Pemberian hp awalnya untuk membuat Noam senang dengan melihatkan lagu-lagu anak. Ketika Noam mempunyai adik, memberikan hp pada Noam sudah berbeda tujuan. Agar aku tidak kualahan menemani Noam yang sedang senang berjalan ketika adiknya, Bing, bangun atau agar aku bisa mengerjakan pekerjaan rumah ketika Bing masih tidur.

Noam sudah ketagihan dengan hp. Ketika melihat kami memegang hp, dia akan merajuk diputarkan lagu. Banyak ibu-ibu yang melihat Noam tidak bisa diganggu atau dipanggil saat konsentrasi melihat hp, menyarankanku agar tidak memberikan hp kepada Noam. Bagaimana bisa, sedangkan lingkungan sekitar Noam semuanya memegang hp. Bahkan orang-orang yang menyarankan agar anak tidak memegang hp, mereka juga sibuk dengan hp. 

Tapi ini bukan lagi boleh atau tidak memberikan hp pada Noam. Kami hidup mandiri dalam mengasuh anak-anak kami. Bing masih belum fleksibel dalam gendongan. Aku masih belum bisa membawa Bing ketika menemani Noam bermain, tepatnya mengikuti Noam yang jalan terus. Dalam bayanganku selalu takut Noam terjatuh, jika Noam kubiarkan main sendiri meskipun di dalam rumah. Aku tahu dia sudah bisa naik-naik apa saja yang bisa dia naiki, memutar kran yang bisa membuatnya jatuh terpeleset, atau makan apa saja yang dia temukan. Dengan memberikan hp pada Noam, aku bisa menunggui Noam dan Bing sekaligus atau bisa mengerjakan pekerjaan rumah. Ini yang membuatku kecanduan memberikan Noam hp.

Memberikan hp pada Noam memang sangat membantuku. Tapi ini sudah berlebihan. Saat melihat hp Noam tampak senang, mungkin juga ada efek baiknya, Noam belajar menirukan gerakan. Tapi yang berlebihan pasti tidak baik. Aku takut ada dampak buruk dari memberikan hp terlalu sering kepada Noam.

Ini memang sudah berlebihan, tapi aku belum menemukan solusi selain memberikan Noam hp. Aku terus menghitung hari, berharap Bing segera menjadi teman bermain Noam, bukan hp.

No comments:

Post a Comment